Minggu, 03 Maret 2013

Laporan Perjalanan: Rekreasi ke Kota Semarang

Pada hari Rabu tanggal 23 Mei 2011, sekolahku yaitu SDN Pengkol mengadakan rekreasi ke kota Semarang. Beberapa tempat yang kami kunjungi yaitu Pantai Marina, Lawang Sewu dan Masjid Agung. Pagi itu, aku dan teman-teman serta bapak/ibu guru berkumpul di halaman sekolah sambil menunggu bis yang belum datang.
Setelah beberapa menit kemudian tepatnya pada pukul 07.00, bis sudah datang, kami segera naik bis. Ketika aku dan teman-teman naik bis, kami saling berebut tempat duduk yang kami sukai. Lalu, bis mulai berangkat. Kami berangkat dari Jogja menuju ke Semarang dengan menggunakan bis dan menempuh waktu kurang lebih 4 jam. Tujuan pertama kami adalah Pantai Marina. Di perjalanan, kami bernyanyi dengan gembira sambil menikmati pemandangan yang kami lihat dari dalam bis agar tidak jenuh.
Hari sudah siang, kami sampai di tempat tujuan pertama yaitu Pantai Marina. Di sana, kami beristirahat sambil makan siang yang sudah disediakan dari sekolah. Setelah selesai makan siang, kami naik kapal yang sudah disewakan.
Setelah dari Pantai Marina, kami melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan kedua yaitu Lawang Sewu. Selanjutnya, kami memasuki satu persatu ruangan yang ada di Lawang Sewu. Sebagian temanku mengabadikannya dengan berfoto. Bagiku ruangan yang paling seram adalah ruang bawah tanah karena tempatnya yang gelap dan lembab.
Setelah dari Lawang Sewu, kami menuju ke toko oleh-oleh yang berada di dekat Lawang Sewu. Di sana, terdapat berbagai macam aneka makanan. Kemudian kami membeli oleh-oleh tersebut untuk keluarga kami.
Setelah membeli oleh-oleh, kami melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan ketiga yaitu Masjid Agung. Sampai di sana, kami melakukan sholat ashar. Selanjutnya, kami menuju ke menara yang ada di sekitar Masjid Agung. Di atas menara, kami dapat melihat pemandangan Kota Semarang yang cukup indah dan kami mengabadikannya dengan berfoto.
Hari sudah semakin sore yang menunjukkan pada pukul 16.30, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Di perjalanan pulang ada beberapa temanku yang tertidur dan ada juga yang bermain handphone. Pada pukul 20.30, kami sampai di halaman SDN Pengkol dan perjalanan kami pun berakhir.

Wawancara Dengan Bu Yani (✿◠‿◠)

Nama Narasumber    : Ibu Sri Mulyani, S.Pd
Profesi / Pekerjaan  : Guru IPS
Tanggal Wawancara  : 28 November 2012
Tempat Wawancara  : Ruang Guru SMPN 1 Godean
Tema Wawancara     : Pendidikan
Tujuan Wawancara   : Untuk mengetahui informasi tentang profesi menjadi seorang guru
Pewawancara             : Agnes Sherina Deo                       
                                      Anisa Dian Nastiti 

                                      Ariq Dhamas Salsabil  
                                      Aulia Putri Utami              
                                      Muhammad Mukharir        
                                      Rizki Nurlathifah              

Pertanyaan:
    1.     Sejak kapan Ibu menjadi seorang guru ?
     => Sejak tahun 1980-an.

    2.    Kenapa Ibu memilih menjadi seorang guru sejarah ?
    =>   1. Karena basicnya memang IPS
           2. Karena waktu SMA memilih jurusan IPS
           3. Kenapa jadi guru, awalnya saya ingin menjadi seorang politikus, tapi waktu memasuki cita-cita saya masuk UGM tidak kesampaian. Bapak menyarankan jadi guru dengan masuk ke IKIP karena sejak lama sudah biasa memberi pelajaran kepada anak-anak tetangga dan keponakan-keponakan saya.

    3.    Apakah Ibu mempunyai cara tersendiri untuk mengajar siswa ?
=> Dengan metode bertahap. Zaman dulu, dengan ceramah, karena perkembangan waktu diganti dengan diskusi. Setelah saya mengikuti diklat dan mendapat ilmu-ilmu lalu cara mengajar yang saya lakukan sekarang diselingi dengan nyanyi dan senam untuk mengajak siswa lebih ringan dan tidak tegang.

    4.    Bagaimana Ibu membagi waktu antara profesi sebagai guru dengan keluarga ?
=> Kalau jam kantor ya di  kantor namun ada beberapa pekerjaan kantor yang dikerjakan di rumah. Sekitar jam 18.00 sampai 21.00 untuk keluarga, disela-sela jam tersebut biasanya saya gunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Kalau pagi seperti rutinitas biasanya.

    5.    Apa tanggapan keluarga Ibu jika Ibu menjadi guru ?
=> Anak-anak sudah memaklumi waktu saya yang banyak tersita untuk di kantor. Pada saat tertentu, anak mengajak pergi bersama seperti di pantai.

    6.    Apa suka dan dukanya menjadi seorang guru ?
·         Suka :
1)    Dapat menyampaikan ilmu kepada orang lain sehingga saya juga bisa beribadah.
2)   Bertemu dengan siswa lain sehingga merasa enjoy.
·         Duka :
1)    Saat pekerjaan belum selesai , sudah ada koreksian yang lain dan siswa sering kali tak sabar ingin mengetahui nilai koreksian sehingga membuat saya terbebani.






PROFESI SEORANG GURU

           Ibu Sri Mulyani, seorang guru IPS Sejarah sekaligus wali kelas 9C di SMPN 1 Godean, beliau memulai karirnya sebagai guru IPS sejak tahun 1980-an.
Awalnya beliau ingin menjadi seorang politikus. Akan tetapi, cita-citanya untuk kuliah di Universitas Gajah Mada tidak tercapai, maka dari itu ayahnya menyarankan beliau agar kuliah di IKIP untuk menjadi seorang guru jurusan sejarah.
Beliau mempunyai metode mengajar tersendiri sesuai dengan perkembangan zaman. Jika dulu beliau mengajar dengan berceramah namun sekarang beliau mengajar dengan cara berdiskusi yang diselingi dengan senam dan bernyanyi.
Sebagai seorang guru sekaligus orang tua, maka beliau harus bisa membagi waktu. Jika jam kantor maka beliau ada di kantor. Namun, seringkali tugas kantor yang belum selesai beliau kerjakan disela-sela kesibukannya di rumah. Jika pagi hari beliau melakukan rutinitas biasa sebagai seorang ibu.
Anak-anak beliau sudah memaklumi waktu yang banyak tersita di kantor. Maka dari itu, setiap beliau ada waktu luang anak-anaknya diajak berekreasi seperti ke pantai dan pameran.
Beliau merasa, menjadi guru merupakan sebuah ibadah, karena dapat memberikan ilmunya kepada orang lain serta merasa enjoy saat bertemu dengan murid-muridnya. Akan tetapi, saat pekerjaan belum selesai seringkali murid-muridnya tak sabar ingin mengetahui nilai koreksian yang membuat beliau merasa terbebani.